Sabtu, 27 Agustus 2011

Menjadi Seorang Paskibraka bagian ke 2

Paskibraka kota Parepare 2008

Sehari setelah seleksi tahap pertama, saya beserta teman yang lain, diberi porsi latihan fisik setiap sore dan diselingi dengan latihan PBB. Kami dilatih oleh anggota devisi bela Negara, yang bernaung dibawah bendera Osis sekolah kami. Beruntung pelatih kami adalah anggota paskibraka, jadi kami banyak tahu tentang seluk beluk seleksi paskibraka tahun ini. Walaupun kami sangat lelah dengan porsi latihan yang berat setiap sorenya, tapi keinginan untuk membanggakan keluarga,  dan motivasi yang diberikan oleh pelatih kami, terbukti mampu mendongkrak semangat kami untuk terus berlatih.

Setelah berlatih selama sebulan lamanya, walaupun latihan yang saya jalani serasa belum cukup, mau tidak mau saya beserta teman-teman yang lain harus siap menghadapi seleksi tahap kedua. Seleksi tahap kedua ini terdiri dari tiga tahap. tahap pertama adalah tes fisik, tujuan dari tes fisik ini untuk mengetahui seberapa jauh daya tahan dari peserta seleksi, tesnya berupa lari keliling lapangan Andi Makkasau. Yang dinilai adalah seberapa banyak putaran yang dapat ditempuh selama 15 menit. Tahap kedua  adalah tes PBB, tesnya berupa kecakapan kita dalam baris berbaris. Tahap ketiga adalah tes wawancara, tes wawancara ini berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar pancasila, arti dan lambang Negara,sejarah Negara Indonesia dan pengetahuan seputar paskibraka itu sendiri.

Setelah melalui rangkaian seleksi yang begitu ketat,  cukup menguras tenaga dan waktu, akhirnya tibalah waktu pengumuman peserta yang lolos untuk selanjutnya dikader menjadi paskibraka kota Parepare tahun 2008. Detik-detik pengumuman serasa berpacu dengan debar jantung saya diwaktu itu,tampak semua peserta terdiam dan kaku saat penyeleksi mulai membacakan hasil dari seleksi yang dilakukan dari pagi hingga sore hari. Suasana ruanganpun mulai menegang.  Kemudian peserta mulai dibagi menjadi dua barisan,panitia seleksi memberi nama barisan merah dan barisan putih,satu  demi satu nama disebutkan yang nantinya ditunjuk apakah masuk barisan merah atau masuk barisan  putih.

Akhirnya tiba waktunya nama saya disebutkan, saya masuk di barisan merah bersama lima teman saya, sedangkan teman saya yang lain berada di barisan putih. Saat itu pula fikiran saya menjadi galau. Berbagai macam pertanyaan muncul dibenak  saya waktu itu, untuk apa lagi ada pemisahan seperti ini. Setelah pembagian selesai, panitia seleksi mulai berbicara sepatah kata yang berisi  motivasi bagi peserta yang nantinya belum lolos seleksi tahun ini. Akhirnya Sampailah dipenghujung acara, dengan suara yang lantang, panita seleksi menyebutkan barisan mana yang berhak lolos menjadi paskibraka kota Parepare tahun 2008

Alhamadulillah, itulah kata yang pertama terucap dari mulut saya ketika mendengar bahwa barisan merah berhak mengikuti pengkaderan paskibraka, betapa bahagianya perasaan saya waktu itu, tapi tetap dalam hati kecil saya merasa sedih, karna sebagian teman  seperjuangan saya   yang berada di barisan putih tidak lolos mengikuti masa pengkaderan paskibraka tersebut.

Paskibraka Kota Parepare 08

"Pembentukan karakter yang kuat, masih terasa, melalui latihan dengan tingkat kedisiplinan tinggi selama masa karantina paskibraka. Banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik para purna paskibraka,dari pengalaman menjadi anggota pengibar bendera pusaka."




Tidak ada komentar:

Posting Komentar